
Synopsis : The mortal son of the god Zeus embarks on a perilous journey to stop the underworld and its minions from spreading their evil to Earth as well as the heavens. (IMDB.com)
Cast/Crew: Sam Worthington, Liam Neeson, Ralph Fiennes, Gemma Arterton
Review:
Sepintas ada sedikit pengharapan begitu mendengar kabar bahwa film ini akan dirilis. Ada nama besar Sam Worthington disitu. Eh, udah besar belon ya namanya. Well, at least sekarang semua orang sudah tahu siapa dia. One of the most charismatic young actor holywood have now!
Kalau dia bermain sangat kuat dan penuh kharisma di Terminator Salvation (a star stealer kalau boleh dibilang) dan keren di Avatar, maka tak salah rasanya jika kita berharap lebih pada penampilannya di film ini.
Hmmm… hanya saja harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada dihadapan kita.
Fakta bahwa jangan terlalu cepat berprasangka terhadap apapun, rasa2nya juga berlaku dalam dunia film. Jangan berharap terlalu lebih jika tak ingin kecewa jika ternyata kenyataan tak semanis yang terlihat. Hal itu pula lah yang hendaknya diingat oleh semua orang yang ingin menonton film ini pada khususnya, dan menikmati semua film pada umumnya.
Bukan, saya tidak menyebutkan jika film ini sangat jelek, tidak sesuai yang diharapkan atau kecewa parah. Bukan. Melenceng mungkin, iya.
Secara umum, hanya ada 3 hal yang sangat saya ingat dalam film ini.
Satu, terburu-buru.
Melihat film ini ibarat melihat perlombaan lari sprint 100 meter karena alurnya sangat cepat, padat dan buru-buru. Kita tidak dikasih kesempatan yang cukup untuk mencerna cerita. Belum sempat kepikiran dalam konsep “why”, eh cerita sudah berganti dengan plot lain. Baru sempat kepikir, hmmm kenapa dia tiba-tiba jadi kuat, eh, udah ganti plot ke cerita yang lainnya. Tapi ini adalah suatu hal yang cukup mahfum yang harusnya bisa kita pahami jika kita tahu lebih banyak tentang film ini. Film ini adalah remake dari film dengan judul sama tahun 1981, dengan bintang Harry Hamlin (bagi penggemar film lama pasti tahu). Film ini memang disarikan dari kisah2 mitologi yunani yang biasanya amat tebal. Jadi wajar jika buku setebal bantal harus diterjemahkan ke medium film yang Cuma beberapa menit, pastilah akan ada aspek2 yang hilang sehingga perjalanan menonton film ini seperti menaiki kuda yang melompat-lompat.
Kedua, rame.
Banyak sekali karakter di film itu. Mulai dari parseus, zeus, hades, io, medusa, dll. Saking ramenya saya malah bingung, ini tokoh apa lagi. Ini siapa, itu siapa. Dia perannya apa. Justru peran parseus tidak terlalu banyak. Tapi kalau memang itu kebutuhan di film ini, ya sudahlah. Mau diapain lagi.
Tiga, efek visual yang kurang “maknyoooos” (pak bondan, pinjam yaaaa)
Untuk film seperti ini, rasa-rasanya visual efek hukumnya adalah wajib. Gak ada yang lain. Ya iya lah, bagaimana tidak, adegan melawan kraken, kepiting2 raksasa, terbang dengan pegasus, medusa, rasa2nya agak sulit kalau dilakukan dengan cara2 yang konvensional. Salah satu adegan yang visual efeknya terasa sangat ‘raw’ adalah waktu parseus ngelawan medusa. Please deh, kok rasa2nya dikerjakan ma orang2 yang bikin efek di film2 horor indonesia.. (maaf, buat siapapun yang mungkin tersinggung. Hehehehe, peace!).
Itulah 3 hal yang sangat terekam ketika menyaksikan film ini. Well, disamping naskah dan cerita yang “please deh ah” dan peran para aktor yang standar, film ini memang hanya murni hiburan. Lumayan lah daripada duduk bengong di rumah.
Bukan sebuah film yang sangat memuaskan. Tapi buat para penggemar Sam, this is worth watching lah. Apalagi Gemma Arterton-nya cuantik banget…. Hmmmm…….
Liat aja tanpa ekspektasi apa2, gak usah berharap film ini akan jadi film action luar biasa. Go see it, enjoy the show!
Rating : 6/10
Sam??? not a big fan of him, but will be considered to watch...
ReplyDelete