Saturday, April 17, 2010

JULIE & JULIA (2009)


Synopsis: Julia Child's story of her start in the cooking profession is intertwined with blogger Julie Powell's 2002 challenge to cook all the recipes in Child's first book. (IMDB.com)

Cast/Crew: Meryl Streep, Amy Adams, Stanley Tucci, Chris Messina / Director : Nora Ephron



Review:

Passion. Ambition. Butter. Do You Have What It Takes?

Nora Ephron dikenal sebagai sineas wanita yang karya-karyanya hampir selalu bernafaskan nilai-nilai feminisme dalam balutan drama komedi atau komedi romantis yang diantaranya sukses baik secara komersil maupun kualitas.

Well, dalam bahasa sederhananya sih film-film ibu ini mayoritas menampilkan sosok wanita yang tegar, berpendirian dan berkemauan kuat, yang pada akhirnya mengejar kebahagiaan dalam bentuk hubungan dengan pasangan yang romantis, hangat, dan bahagia. Gak ada yang salah, toh.

Begitu juga dengan film yang satu ini.

Film produksi Columbia Pictures ini ditulis juga oleh sang sutradara, yang menyajikan kehidupan terpisah 2 sosok wanita dalam satu jalinan cerita. Julia Child (Meryl Streep) adalah istri seorang diplomat yang berjuang keras meraih kebahagiaannya di tengah situasi asing, di negara lain dengan cara memuaskan keinginannya untuk belajar memasak, terutama masakan Perancis. Disisi lain, dalam rentang waktu yang berbeda, Julie Powell yang mengalami kebosanan dengan rutinitasnya merasa bergairah dan menemukan inspirasi hidupnya dari memasak dan membuat blog tentang masakannya.

Dua wanita ini, dengan perjuangannya masing-masing, mencoba mendefinisikan arti pencapaian, kebahagiaan, dan ketentraman lahir batin, yang dalam film ini diwakilkan dalam memasak. Keduanya yang tidak memiliki ketrampilan ini berusaha belajar memasak, mengatasi obstacles yang ada, termasuk diantaranya kehidupan pribadinya dengan pasangan masing-masing.

Film ini dibuat secara ringan namun penuh bobot didalamnya. Bingung? Ya, saya juga. Maksud saya, film ini bukanlah film drama berat dengan dialog-dialog panjang dan drama melelahkan. Tapi detil, akting kuat, dan aspek-aspek teknikal lainnya membuat hampir seluruh scene dalam film ini punya muatan.

Dari sudut cerita, ada sesuatu yang unik dimana 2 cerita yang hampir tidak ada korelasinya dihubungkan melalui sebuah kesamaan. Passion for cooking. Butuh seorang sutradara sekaliber Nora Ephron untuk membuat semua ceritanya terasa padu. Walau demikian, running time 123 menit, untuk sebuah film drama seperti ini jelas terlalu panjang. Well. At least buat saya.

Durasi yang lebih dari 2 jam ini (lebih 3 menit tepatnya) terkadang membuat lelah ketika menontonnya. Seolah-olah drama yang ada dibiarkan menggantung tanpa ada penyelesaiannya. Padahal film ini sudah dibuat dengan sangat rapi oleh Nora Ephron. Bayangkan saja jika durasi film sepanjang ini dikerjakan oleh sutradara lain yang tidak berpengalaman. Entah apa jadinya. Jika saja film ini dibuat lebih padat, mengurangi adegan2 panjang yang kosong, tetap dengan detail yang ada, film ini pasti jadi lebih mudah dinikmati.

Selain sisi cerita yang tidak terlalu istimewa, film ini menyodorkan kepada kita kualitas akting yang sangat, sangat ok dan keren dari barisan castnya. Kredit utama, tetap, pada sang maestro akting Meryl Streep yang bermain sangat lucu, komikal, dan luar biasa sebagai Julia Child. Karakternya adalah kombinasi antara seorang istri setia yang berusaha tegar sekaligus canggung ketika dihadapkan pada persoalan-persoalan hidupnya. Kualitas akting jawara ibu ini memang layak maju sebagai kontender penerima Oscar tahun lalu. Standar aktingnya memang berbeda tiap kali ia tampil. Dalam film ini ia sangat menonjol dan kuat. Kudos untuk ibu Meryl!!!

Disisi lain, ada Amy Adams yang tampil sebagai istri ragu-ragu, yang seolah-olah belum menemukan ritme nya dalam hidup. Melalui memasaklah ia akhirnya merasa “hidup”. Bukan akting yang luar biasa, seperti waktu ia tampil di Doubt atau bahkan Enchanted. Tapi entah kenapa mampu mengimbangi akting Meryl Streep yang oke.

Barisan cast lain ada Stanley Tucci dan Chris Messina yang bermain sebagai suami-suami mereka. Not bad. Oke. Mereka bukanlah aktor kemarin sore yang belum punya jam terbang tinggi.

In general, kekuatan film ini, menurut opini saya, ada dalam barisan cast nya yang hebat-hebat. Cast ensamble nya oke!

Julie & Julia mungkin akan terasa membosankan buat mayoritas orang. Terutama bagi kaum pria. Bukan, bukan ingin menyinggung isu gender disini. Lagipula bukan kapasitas saya membahas ini. Yang jelas, film ini memang seolah menyiratkan muatan2 feminisme yang digambarkan melalui karakter Julie & Julia. Lalu kenapa saya tertarik menyaksikan film ini? Jawabannya sederhana. Meryl Streep. Saya penggemar beliau. Dan saya yakin didukung oleh cast lain yang oke, film ini pasti akan jadi luar biasa, setidaknya dari segi akting. Dan ternyata saya benar. IMHO of course….

Drama yang panjang, cerita yang tidak terlalu menarik, dan kurangnya publisitas akan membuat orang enggan menonton film ini. Tapi ada satu garis bawah yang kita bisa tarik dari film ini. Passion. Passion dalam mengerjakan pekerjaan atau apapun yang kita sukai. Bisa dipastikan bahwa apapun, pekerjaan, kegiatan, atau apa lah, jika dikerjakan dengan passion, dengan suka cita, dengan dinikmati pasti akan memberikan umpan balik luar biasa. Belum lagi, hasilnya pasti memuaskan.

Julie & Julia, sebuah film kuat tentang masak memasak. Sajiannya? Performa akting luar biasa yang lezat dan penuh gizi… Hmmm… Yummy!

Go see it, enjoy the show!!!

Rating : 7.5/10

No comments:

Post a Comment